Sunday, October 24, 2010

Stop Pembakaran Canang Bekas




Pura di Jakarta memang bukan hanya menjadi tempat persembahyangan bagi umat Hindu, namun juga menjadi meetong point dan bahkan menjadi sarana edukasi generasi kecil Hindu. Terwujud dari adanya sekolah agama di masing-masing pura. Namun esensi sebenarnya adalah bagaimana Pura harus bisa menjadi wilayah edukasi non formal dan lebih luas dari sekadar belajar agama berdasarkan kurikulum formal. Salah satu contohnya adalah dengan tidak membakar sampah canang/sesajian. 

Canang yang merupakan sampah organik seharusnya dipisahkan dengan sampah-sampah plastik dan tidak dimusnahkan dengan cara dibakar. Saya sendiri menjadi saksi bagaimana sampah-sampah sisa canang itu dibakar oleh para wasi/pinandita pura. Memang ini dilakukan untuk menghindari penumpukan sampah yang berujung pemandangan yang tidak sedap bagi para pemedek pura. Namun mindset bakar-bakaran ini harus diubah menjadi daur ulang. Lewat sampah canang dan dedaunan di sekitar pura, kita bisa membuat kompos yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pupuk dalam proses penghijauan pura dan penanaman pohon baru. Sudah saatnya pura menjadi prototype green living sesungguhnya di Jakarta. Bukankah saat ini pura menjadi kandidat wilayah hijau di komunitas green map Jakarta. Jadi, stop pembakaran canang bekas adalah solusinya.

1 comment:

Hanjayas.Blogspot.com said...

mohon ijin pinjam fotonya untuk blog...