Monday, September 27, 2010

Car Free Day, 26 September 2010


Para aktivis twitter akhir-akhir ini pasti sangat mengakrabi tweet-tweet yang berbau keluhan terhadap lalu lintas Jakarta. Situasi Lalin Jakarta memang sangat mudah untuk dikeluhkan. Macet, ketidakpastian waktu, asap hitam bus tua, kendaraan ngetem sembarangan, parkir liar, dan saling serobot adalah santapan wajib yang lama-lama menjadi santapan sukarela pengguna jalan di Jakarta. Saya sendiri juga menjadi orang yang suka mengeluh semenjak harus selalu menghadapi rimba jalanan Jakarta tiap harinya. Kerinduan akan lalu lintas yang tertib, udara yang bersih serta jalanan yang lebih teratur pasti selalu terbayang di hati warga Jakarta.
Sebenarnya Pemda DKI dan Pemkot tidak tinggal diam untuk mengatasi dan mengurai kemacetan. Sarana transportasi umum seperti KRL Jabodetabek dan Bus Transjakarta adalah salah dua bukti kerja mereka. Tapi apa daya kinerja ini bernilai merah terutama untuk sarana trasportasi yang disebutkan terakhir. Bus Transjakarta adalah salah satu bukti salah urus transportasi. Halte jorok, waktu tunggu bus yang lama, AC bocor, dan jalur tidak steril menjadi masalah yang menjadikan bus Transjakarta tampaknya akan berakhir seperti Metro Mini, Kopaja, Kopami, Mayasari Bakti, ataupun PPD.
Sembari menunggu solusi datang dari pemerintah, salah satu putra bangsa, Toto Sugito (TS), mencetuskan sebuah terobosan besar. Sebuah terobosan yang saya ikuti sampai saat ini, Bike to Work (B2W). Prinsipnya, kalau terus mengeluh tanpa membuat solusi sendiri sama saja masuk ke jurang masalah itu lebih dalam. Daripada ikut terkena macet saat menggunakan mobil atau motor, TS mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi harian. Perjuangan yang gigih dari TS akhirnya juga menular ke berbagai daerah di Indonesia dengan terbentuknya cabang-cabang Bike to Work yang banyak dikenal dengan istilah chapter (contoh B2W chapter Bali, dll).
Setelah mengkampanyekan B2W, TS dan antek-anteknya juga mendesak Pemda DKI dan Pemkot menggolkan ide jalur sepeda (bike lane). Jalur ini bertujuan untuk menakomodir para pengguna sepeda yang sudah ada (existing) selain juga saran pendorong pengguna kendaraan bermotor beralih menggunakan sepeda. Sampai saat ini belum ada realisasi yang signifikan atas ide pembuatan jalur sepeda namun Pemda Jakarta sudah memulai ke arah itu dengan pelaksanaan Car Free Day (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) setiap hari Minggu pagi di beberapa jalan protokol. Yang paling populer tentu adalah CFD di kawasan Sudirman-Thamrin.


Setiap Minggu pagi, jalanan sekitar Sudirman-Thamrin, di wilayah jalur cepat, ditutup bagi kendaraan bermotor. Penutupan dan pengalihan jalur ini berlangsung mulai pukul 06.00-10.00 kecuali hari Minggu terakhir tiap bulan yang menjadi puncak Car Free Day, jalanan ditutup mulai pulu 06.00-12.00, jalanan protokol wilayah Monas, Bunderan HI, Dukuh Atas, Senayan, sampai dengan Bunderan Senayan yang biasanya hiruk pikuk dengan kendaraan bermotor dan bus kota berganti pemandangan menjadi wilayah yang segar dan ramah. Pengendara sepeda berbaur dengan warga Jakarta yang ingin berolahraga pagi. Untuk sejenak Jakarta memiliki wilayah bersama yang dapat menjadi area sosial dan interaksi antar warga yang biasanya tidak saling sapa dan anti sosial. Tidak heran kesempatan ini digunakan seluas-luasnya untuk menikmati daerah protokol Jakarta sambil bercengkrama bersama keluarga dan mencoba mengingkari bahwa beosok harus kembali bekerja dan melawan macet di rimba Jakarta lagi. 

 

Saya sendiri hampir tidak pernah melewatkan kesempatan ini. Mengayuh sepeda pelan-pelan, menikmati udara Jakarta yang segar, dan membayangkan hal ini terjadi tiap hari. Pernah terlintas ide gila di hati daya. Bagaimana jika kendaraan bermotor dikurangi penggunaannya dan pengguna sepeda diberi subsidi dan insentif. Jam kerja dimundurkan pada pukul 09.00 sehingga laju kehidupan tidak menjadi sangat cepat dan tampak terbuang begitu saja. Hidup menjadi lebih berkualitas dan santai. Tapi tampaknya ide tersebut masih akan menjadi ide gila dan angan belaka untuk beberapa tahun ke depan.

Sedikit sharing foto-foto Car Free Day 26 September 2010 kemarin.

No comments: