Tuesday, October 19, 2010

Eksodus



"Sepak bola Indonesia meriah sekali, Mas", mungkin itu yang dikatakan oleh Noh Alam Shah dan kompatriotnya Muhammad Ridhuan tentang suasana pertandingan home Arema Indonesia di musim 2009/2010. NAS, panggilan akrab Noh Alam Shah dan Ridhuan tidak pernah menemui atmosfer ini di sepakbola Singapura. Dan memang atmosfer inilah yang diinginkan oleh setiap pemain. 

Bersama NAS dan Ridhuan di Arema Indonesia, gerbong eksodus pemain Singapura di Indonesia dilengkapi oleh Baihakki Khaizan (sekarang di Persib) dan Mustafic Fahruddin  (sekarang di Persela) di Persija serta Precious Emujeraeye (sekarang di Persija) di Sriwijaya FC. Ini belum termasuk eksodus pemain asing yang sebelumnya merumput di S-Leaguage seperti Takatoshi Uchida, Kenji Adachihara, dan Choi Dong Soo. Kesemuanya mengakui jika atmosfer dan jumlah penonton yang membuat mereka merasa seperti benar-benar menjadi pesepakbola sebenarnya. Saya sempat menyimak wawancara  jakartacasual.blogspot.com yang digawangi Anthony Sutton dengan Baihakki Khaizan. Baihakki sempat menyebutkan, "This is the real picture of football, I thought this atmosphere could only found in Europe, but it's only in our next door, then we guessing what the hell we've done on our past 5 years in Singapore."

Ya Singapura bisa saja mendatangkan hiburan F1 dan Manchester United, tapi mereka tidak bisa mendatangkan penonton saat pertandingan Tampines Rovers. Musim ini, 2010/2011, eksodus pemain Singapura bertambah. Tak tanggung-tanggung, bomber andalan Timnas Singapura, Khairul Amri dan kapten mereka, Shahril Ishak yang ingin menjajal kerasnya lautan kompetisi sepakbola Indonesia. Mereka mau meninggalkan halusnya lapangan di Singapura untuk mencicipi Stadion Siliwangi. 

Jadi apa yang tak kita miliki, animo penonton dan kompetisi yang meriah adalah modal besar yang mungkin cukup ditambahkan pergantian pengurus PSSI yang korup serta pembinaan usia muda. Setelah itu kita siap kembali menjadi macan Asia dan siap menjajal Brazil, negara yang mengklaim pemilik sepakbola. Kitalah pemilik sesungguhnya.

No comments: